BLOG BY Erham Ali
NIGHT DEMONSTRAN
Welcome To Erham Zone

Rabu, 26 Juni 2013

Tragedi Semanggi ( Terkepung di Atmajaya )

Tragedi Semanggi berbuah duka tiada ujung. Tak hanya aparat atau Mahasiswa, tapi seluruh rakyat Indonesia menyatakan dukanya atas peristiwa bentrokkan itu. berikut penuturan wartawan Harian Merdeka Umi Kalsum yang , bersama ratusan wartawan lainnya, Terkepung di Kampus Unika Atmajaya dan emnyaksikan insiden berdarah itu.

Semula saya tak pernah menyangka kalaau aksi damai mahasiswa yang berbasis - karena blokade aparat - di Universitas Atma Jaya, Jalan Jenderal Soedirman Jakarta akan menjadi tragedi besar yang mengalahkan kasus Trisakti yang menewaskan empat mahasiswanya dalam aksi serupa enam bulan silam.

Pukul 15.00 WIB, saat memasuki kawasan Sudirman dekat jembatan layang Casablanca, beberapa masa mencoba memperingati agar supir yang membawa kami membalikkan arah karena aksi mahasiswa yang bercampur dengan massa rakyat sudah turun ke jalan. sehingga kendaraannya tujuannya ke arah Jembatan Semanggi harus berbalik arah. Naluri njurnalistik kami terpancing. Setelah mobil di parkir dekat jembatan penyeberangan yang ada di depan lahan parkir Universitas Atma Jaya, kami langsung menuju kerumunan mahasiswa yang sedang melakukan orasi di tengah jalan. sebagian dari mahasiswa itu berada di dalam kampus. Universitas Atma Jaya.
Sementara massa rakyat yang turun ke jalan juga tak kalah banyaknya dengan mahasiswa.Namun aksi yang semula berjalan damai "agak" terusuk dengan kehadiran sekumpulan massa yang tergabung dalam Pam Swakarsa yang saya saksikan tiba-tiba sudah berada di bawah jembatan layang Casablanca. Kumpulan massa itu melakukan provokasi sambil menantang mahasiswa.
Massa yang menyaksikan hal itu pun geram, sekitar 500 masyarakat sekitar kemudian berusaha mengukir mereka.
Kejar-kejaran pun terjadi. dua pasukan Pam Swakarsa berhasil dikejar massa. selanjutnya saya yang mengikuti arah kejaran massa kehilangan jejak reka rekan yang datang ke lokasi bersama.
Saya kembali kekerumunan mahasiswa yang sudah memenuhi ruas jalan. Situasi mulai memanas. Aparat mulai merapatkan barisannya. Sebuah water canon dan beberapa panser disiagakan.
Aparat yang dipersenjatai dan memakai pelindung akhirnya kehilangan kesabaran, water canon pun disemprotkan kearah Mahasiswa.
Saya yang berada di depan gedung BRI II kontan ikut lari lintang pukang. namun sepatu pantofel saya memperlambat lari saya.
Pada serangan inilah ternya dua mahasiswa, wawan dari Universitas Atma Jaya dan Tedy Mardani dari Institut Teknologi Indonesia (ITI) tertembus timah panas yang emnyebabkan gugurnya kedua bangsa tersebut.
Aparat bertubi tubi menembakkan gas air mata telah membuat titik pusat Jakarta itu bagai diselimuti kabut. ketika serangan mereka, saya yang berada di kawasan Bendungan Hilir berupaya menuju kampus Universitas Atma Jaya. Baru sampai tikungan ke arah Rumah Sakit Jakarta (RSJ), seorang rekan memberitahukan bahwa dua mahasiswa yang gugur.
Saya langsung menuju ruang gawat darurat, Begitu sampai disana , Ya Allah korban korban tembak dan luka luka akibat pukulan pukulan aparat sudah bergelimpang, darah berceceran, rintihan pun tiada henti- hentinya.

Dikutip : Buku karya Jendeal Polisi (Purn) Drs. Kunarto dan Merdeka 18 November 1998

Penghinaan Bung Karno melalui PANCASILA oleh Soeharto ( Orde Baru )

Pancasila adalah Ideologi dasar bagi bangsa Indonesia. yang terdiri dari 2 kata yaitu Panca dan Sila, yang artinya Panca adalah 5 dan Sila adalah Asas, yang jika digabungkan berarti 5 Asas untuk dasar negara Indonesia. Bung Karno adalah penggali dari ideologi Panca Sila tersebut. Dan penetapan peringatan hari kelahiran Panca Sila detetapkan setiap tanggal 1 Juni.
Berikut adalah hasil dari Penggalian Pancasila yang menjadi dasar negara bangsa Indonesia

Pancasila :
1. Ketuhanan yang maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Orde Lama (Rezim Soekarno ) menetapkan Hari kelahiran Pancasila jatuh pada setiap tanggal 1 Juni, namun Penetapan Hari kelahiran Pancasila mempunyai tandingan yaitu Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Oktober, Timbullah Pertanyaan mengapa Hari Kesaktian Pancasila jatuh pada tanggal 1 Oktober ???.
Hari Kesaktian Pancasila ditetapkan pada tanggal 1 Oktober Oleh Pemimpin Orde Baru (Rezim Soeharto)., Bertepatan pada Gerakan 1 Oktober ( Gestok ) atau terkenal dengan Gerakan 30 September PKI (G30SPKI), yang menyebabkan turunnya Presiden Soekarno.
Gerakan 30 September merupakan peran terselubung dari Soeharto yang MENUNGGAGI Partai Komunis Indonesia, setelah meletusnya G30SPKI Soeharto melakukan perubahan sifat yang cukup drastis, setelah berhasil MENUNGGAGI PKI yang menyebabkan terbunuhnya 6 Jenderal, Soeharto pun balik menyerang PKI yang dikatakan sebagai dalang dari G30SPKI. Pencitraan yang dilakukan Soeharto yakni dengan mengubah posisinya menjadi Pemberantas Pemberontakan yang cekatan. Lantas Publik pun bersimpati kepada Jenderal Soeharto, dan menilai Soekarno sebagai dalang dibalik Gerakan 30 September.
Nama Soekarno pun terdengar sangat sangat Buruk setelah Gerakan tersebut lalu Nama Soeharto Mencuat dan berhasil menarik Simpati seluruh rakyat Indonesia. Dengan keberhasilan ini, Soeharto dengan sengaja menetapkan pada Tanggal 1 Oktober sebagai Hari kesaktian Pancasila padahal Bung Karno lah penggali Pancasila dan menetapkan kelahiran Pancasila pada tanggal 1 Juni.
Konspirasi Besar Soeharto dan CIA untuk menjatuhkan Presiden Soekarno pun Berhasil. Dan menyebabkan Soeharto menjadi Presiden kedua menggantikan Presiden Soekarno.

Inilah makna dibalik penetapan Hari Kesaktian Pancasila oleh Soeharto. Yang dinilai telah menghina Founding Father Bangsa Indonesia.