Konspirasi Pembunuhan Paus Paulus I
Inilah masa
kepausan Vatikan yang tersingkat sepanjang sejarah Vatikan. Paus Yohanes Paulus
I, yang bernama asli Albino Luciani, hanya mengecap kekuasaan tertinggi umat
katolik selama 5 hari sejak penobatannya, tanggal 23 September 1978. Jika
ditarik rentang waktu ketika ia terpilih, maka terdapat 33 hari dari mulai
terpilih hingga kematiannya. Dunia menjadi heboh dengan kematian mendadak paus
yang terkenal dengan senyumannya ini. Rumor pun merebak menyikapi kematian yang
tak wajar. Ketegasan dan program-program menantang arus yang diusungnya rupanya
membuat gelisah para lawan-lawan politiknya, dan lawan itu diduga justru
berasal dari dalam lingkaran Vatikan sendiri.
Kronologis-Kronologis Yang Membingungkan
Banyak
keterangan yang muncul dari berbagai saksi yang saling bertentangan satu sama
lain.
- Waktu kematian: Ada yang menyebutkan pukul 04.30 pagi di ruang tidurnya yang ditemukan oleh suster Vincenza. Dan keterangan lain membantah dengan mengatakan bahwa waktu yang tepat adalah 05.30 pagi dimana ketika itu Bapa John Magee menemukannya. Belakangan teori tentang Magee ini dibantah oleh Kardinal Villot, bahwa yang menemukan jenazah adalah suster Vincenza. Berita ini sengaja dibelokkan untuk menutupi kenyataan bahwa seorang wanita telah memasuki kamar paus.
- Tanda-tanda menjelang ajal: Satu saksi mengatakan bahwa paus telah merasakan sakit pada malam sebelumnya. Satu saksi lagi mengatakan bahwa paus masih dalam keadaan sehat, dan dengan riang masih berbicara dengan para stafnya. Tidak ada gejala sakit yang tampak pada dirinya.
- Penyebab kematian: Satu saksi mengatakan karena serangan jantung. Ada isu lain yang mengatakan justru Paus berusaha bunuh diri dengan mengkonsumsi Effortil (obat jantung) secara over dosis. Pernyataan ini ditegaskan oleh Jean Marie Villiot, seorang Kardinal Pemimpin di Vatikan.
- Rumor mengatakan bahwa Vatikan melarang dilakukannya otopsi terhadap jenazah paus yang mencurigakan.
Bukti-Bukti Yang Lenyap (Atau Dilenyapkan?)
Polisi
kebingunan dengan keterangan dari para saksi yang simpang siur. Polisi butuh
bukti-bukti untuk menguatkan informasi mengenai sebab-sebab kematian yang
diasumsikan tidak wajar ini. Jika benar Paus telah over dosis memakai obat
jantung, kemana bukti botolnya? Polisi pun dibuat bingung dengan hilangnya
barang-barang ‘sepele’ yang dapat dijadikan petunjuk penting, seperti hilangnya
sandal dan kacamata sang paus. Para penganut teori konspirasi meyakini bahwa
bukti-bukti itu sengaja dilenyapkan seseorang karena terdapat bekas-bekas
muntahan paus akibat racun. Kecurigaan ini muncul dari ekspresi kesakitan
teramat sangat di wajah Paus ketika meregang nyawa .
Enemies Within!
Meskipun
banyak orang menyayangkan kematian paus yang terkenal ramah dan banyak senyum
ini, namun kecurigaan terlanjur membesar. Orang pun mulai merangkai peristiwa
demi peristiwa yang mendului sepak terjang Paus di Vatikan. Meskipun kekuasaan
Paus adalah absolut, tetapi bukan berarti lawan-lawannya di dalam lingkungan
yang sama bisa diam begitu saja melihat gebrakan-gebarak kontroversial (dalam ukuran
main stream Vatikan ketika itu) yang dilakukan Paus Yohanes Paulus I dalam masa
kepemimpinannya yang seumur jagung.
- Paus dianggap telah menghapus tradisi kuno Vatikan yang telah berlangsung berabad-abad, yaitu ritual pemahkotaan kuno. Ia menolak mengenakan jubah dan mahkota kepausan ketika penobatannya, padahal tradisi ini telah menjadi ritual wajib di Vatikan yang wajib.
- Ia merupakan Paus pertama yang mendobrak tradisi penamaan paus dengan satu nama Rasul. Ia menggunakan sekaligus nama ‘Yohanes’ dan ‘Paulus’ pada saat bersamaan untuk menamakan dirinya sebagai Paus.
- Ia bertekad untuk membersihkan Vatikan dari pengaruh Mafia, yang sempat dijalin oleh paus sebelum dirinya. Hubungan dengan Mafia ini telah mencoreng kesucian Vatikan karena telah ‘melegalisasi’ uang haram milik Mafia.
- Ia berjanji akan mengusut penyelewengan yang terjadi pada bank Vatikan yang penuh KKN di dalamnya.
- Lalu ada pula rumor bahwa ia akan menghapus keberadaan ordo Jesuit yang telah sangat lama menjadi bagian kekristenan.