BLOG BY Erham Ali
NIGHT DEMONSTRAN
Welcome To Erham Zone

Sabtu, 24 Oktober 2015

Malam

Bagai embun menyapa dinginnya malam
Meredakan segala emosi yang ingin merasuk
Jika terang bulan malam ini tak dapat menghangatkan hati
Biarlah luka ini yang menutupi dan mendekap erat hati ini
Dan bila bintang tak bersinar
Maka biarlah aku berharap
Engkaulah yang menemani luka dan hati ini

Kamis, 15 Oktober 2015

Sosok Busuk

Teman hanyalah suatu kata yang semu
Ia bahkan lebih menakutkan daripada musuh
Bengis menikam dibalik senyum yang tulus
Teman tak sepenuhnya ikhlas membantu
Di era modernisasi kesetiakawanan tersapu oleh uang
Ketulusan tergadaikan demi materi
Inilah wajah teman di era sekarang
Janganlah berharap banyak pada sesosok TEMAN

Jumat, 16 Januari 2015

Syair Hampa


Bagaikan malam yang mengutuk siang
hingga malam enggan bertemu siang
Sebuah syair sederhana tentang kehampaan
Menentang derasnya kebahagiaan
Mengasingkan diri dalam kegelapan
Aku mengingkan Ia yang memberiku dekapan
Sebuah harapan kecil yang tak mudah kudapatkan
Namun tak berarti aku harus mati dalam keputusasaan

Jakarta, 28 Oktober 2014

Erham Ali

Sajak Sepi

                                                                      
Malam terang mulai menghitam
Suara riuh manusia mulai tak terdengar
Udara hangat telah menjadi dingin
Inilah saat yang tak kuinginkan
Genderang sepi mulai merasuki dan menyerang
Seorang manusia yang mencoba kabur dari kenyataannya

 Mencoba melawan apa yang telah digariskan
Bukankah hidup adalah sebuah perlawanan
Sebuah pertentangan dan pertarungan di dalam hati dan jiwa

Yang terkadang tak satupun manusia mengerti 
Sepi adalah teman setia para pecundang
Para pecundang yang kalah dalam pertarungan
Kesepian adalah budak yang tak pernah mengkhianati tuannya
Meskipun itu aku tak pernah menginginkannya 





Kesendirian


Kesendirian merongrong tubuh ini hingga ke nadi
Mereka berteriak dan memohon agar mengakhirinya
Aku pun berkata tak sanggup untuk mengakhirinya

Bintang pun tersipu malu untuk berkata
Bulan menyembunyikan senyum kecil yang licik
Ya mereka menertawai akan kesendiriaanku yang menyedihkan

­
Hingga akhirnya bulan dan bintang pun menghilang
Ia berganti menjadi sebuah harapan
Sebuah sinar yang terbit yang dapat menyinari dan memberi kehangatan
Hingga akhirnya tersadar bahwa harapan terkadang tak seiring kenyataan

Jakarta-2014

Kamis, 15 Januari 2015

Sajak kebencianku

Kita tidak bodoh tapi dibodohkan
Kita tidak miskin tapi dimiskinkan
Oleh sebuah sistem
Sistem yang terstruktur rapi dan terencana
Negara hari ini hanya menjadi alat kekuasaan
Menundukan lawan politik
Mengkebiri paa penentang kebijakan
Membunuh kritikan
Membungkam mulut-mulut intelektual hanya untuk satu tujuan
Kekuasaan yang tak terpatahkan
Isu isu politik mereka lemparkan
Hingga tak ada yang dapat mempercayai kebenaran
Konspirasi membunuh fakta
Memperdaya rakyat - rakyat jelata
Hingga akhirnya mereka berdiri diatas kemiskinan
Mengatasnamakan rakyat hinga idealis
Berdiri angkuh sebagai politisi
Jabatan yang selalu mereka agungkan
Hingga aku benci dengan negaraku

Rabu, 14 Januari 2015

Aku mampu mewujudkannya


Kehidupan memaksa untuk memperjuangkan yang tak ingin kuperjuangkan
Merubah pola pikir yang selama ini kujalankan
Hingga kujadikan pedoman
Ia berputar diatas roda waktu
tiap detik menit hingga tahun berlalu begitu saja
tanpa sebuah ide yang seharusnya membuat aku untuk maju

Membenarkan suatu kebiasaan
Ya, itu adalah sifat manusia hari ini
Mereka begitu apatis terhadap waktu
membuang-membuang waktu tanpa asa yang tak pasti

Hari ini aku berdiri untuk menentangnya
Aku ingin memperbaiki setiap hari-hari ku
Memanfaatkan waktu sebaik mungkin
Merangkai mimpi hingga mewujudkannya
Menjadikannya sebuah kenyataan
Merealisasikan mimpi terhadap hidup yang indah

Bukankah menjadi baik adalah dambaan setiap manusia
Bukankah manusia menginginkan kedamaian
Kedamaian dalam diri hingga semesta
Dan aku akan mengatakan bahwa Aku mampu mewujudkannya